Jika kita mendengar kata perpustakaan, sebagian besar orang langsung terbayang rak-rak buku yang tersusun dengan rapi. Namun hal tersebut tampaknya sudah sedikit bergeser dengan adanya perpustakaan digital. Pertumbuhan perpustakaan digital semakin cepat karena kebutuhan akses informasi, hiburan, dan data-data yang valid dari jurnal, buku, dan karya tulis ilmiah.
Saat ini gejala electronic book (e-book) atau buku elektronik mulai menjadi sesuatu yang perlu direspon. Mengapa? Karena secara tidak langsung e-book akan mempengaruhi aktivitas perpustakaan. Akankah e-book mengubah fungsi perpustakaan, bagaimana nasib perpustakaan jika e-book mengglobal, pantaskah dengan perkembangan teknologi saat ini perpustakaan terus berdiam diri dengan layanan konvensional? Dan apakah perpustakaan dapat menjamin pelanggan tetap terpuaskan dengan layanan yang selalu monoton dan kurang terjamah teknologi. Semua tantangan ini patut dijadikan perhatian untuk melangkah kepada perpustakaan modern yang mempunyai daya saing berkualitas.
Persoalannya adalah bagaimana kita bisa mengembangkan manajemen perpustakaan modern, sementara kondisi objektif perpustakaan di Indonesia rata-rata masih memprihatinkan. Misalnya tentang anggaran yang sangat kecil, kualitas sumber daya manusia yang masih rendah dan sarana prasarana yang terbatas. Kenyamanan membaca menjadi impian pelanggan perpustakaan sebagai seorang konsumen. Oleh karena itu perpustakaan – dengan pustakawan di dalamnya – dituntut mampu mengatasi permasalahan ini dengan tetap menyajikan informasi bagi semua lapisan pelanggan secara mudah dan murah (baca : gratis). Dan salah satu jalan yaitu pemanfaatan teknologi dengan cara kreatif sehingga menghasilkan produk (informasi) yang bermanfaat. Akhirnya sasaran di masa depan dapat tercapai yaitu perpustakaan yang berwawasan teknologi yang memihak kepada semua lapisan pelanggannya.
Tujuan karya tulis ini :
Tinggalkan Komentar